Taisho Sanshoku atau dikenal dengan istilah Sanke
‘Taisho Sanshoku’ atau ‘sanke’ adalah sebutan untuk ikan koi yang berwarna putih dengan corak merah dan hitam. Corak hitamnya berbentuk totol-totol / bercak-bercak yang biasanya terletak di bagian atas tubuh. Sanke mulai dibiakkan sekitar tahun 1917. Kriteria penilaian Sanke sama dengan Kohaku, namun ditambah dengan kriteria untuk corak hitamnya. Ada pendapat bahwa Sanke yang bagus sesungguhnya adalah Kohaku kualitas unggul yang menjadi semakin sempurna dengan kehadiran bercak-bercak hitam yang menambah keelokannya.
Warna pada Koi Sanke
Warna dasar putih (shiro) dari tubuh koi haruslah tanpa cacat, tebal, seperti salju, atau bahkan seperti susu. Tidak boleh ada warna kekuningan pada shiro. Corak merah (hi) dia atas warna putih harus terlihat penuh, tajam dan warnanya merata di seluruh tubuh. Sisi tepi dari corak ini (juga disebut sebagai “kiwa”) harus tegas atau ‘setajam silet’.
Warna hi bisa bervariasi antara koi satu dengan yang lainnya, tapi coraknya harus seragam untuk masing-masing koi. Koi yang berbeda akan menampilkan corak yang berbeda pula, dari yang berwarna kuning kesemek hingga merah keunguan yang cenderung gelap. Semua jenis ini bisa diterima, meskipun para juri tentunya punya selera pribadi yang beragam.
Corak hitam (sumi) Sanke harus dalam, penuh, dan hitam mengkilat sepeti pernis. Bentuk tiap bercak hitamnya harus tegas, dengan tepian (kiwa) yang juga setajam mungkin. Sumi yang kurang bagus (disebut “sashi”) bisa tampak seperti belang berwarna biru gelap atau abu-abu, bukannya berwarna hitam solid. Ini sebenarnya tidak begitu buruk untuk koi yang masih muda, karena sumi-nya akan terus berkembang seiring pertambahan umur. Untuk menilai calon juara di usia koi yang masih muda, harus benar-benar dilihat dan diantisipasi seberapa bagus pertkembangan sumi-nya ke depan.
Pola/Corak pada Koi Sanke
Corak merah-hitam di tubuh koi yang berwarna putih harus seimbang dan artistic. Artinya warna tertentu tak boleh hanya membungkus satu sisi saja dari tubuh koi. Keseimbangan pola merah di atas warna putih harus menjadi pertimbangan utama, meski boleh saja polanya saling melangkahi, atau bersambungan. Dapat dipahami jika banyak orang memilih pola yang belang / saling melangkahi, karena warna merah-putih di pola ini terlihat bisa saling mengisi.
Sanke dengan pola hi yang bersambungan dari kepala hingg ekor dikenal sebagai “aka sanke”. Jenis ini kurang disukai, karena warna merah yang terlalu dominan membuatnya nampak berat. Jika ada bagian putih yang memisahkan ekor dengan warna merah yang ada di dekat ekor, maka jenis inilah yang digemari. Tanda merah di bibir koi (disebut “kuchibeni”) menjadi nilai tambah jika ia meningkatkan penampilan koi secara keseluruhan.
Sanke yang bagus memiliki corak merah di bagian kepala, tapi harus tanpa warna hitam sama sekali. Pola di kepala ini haruslah sedikit membentang melewati mata tapi tidak boleh menyentuh hidung atau bibir, menyisakan bagian putih di ujung kepala. Jika kepala sepenuhnya berwarna merah (disebut menkaburri), koi akan terlihat seperti memakai kerudung dan ini dianggap negatif. Namun demikian, beberapa koi bisa tetap terlihat bagus meski memiliki pola tersebut. Intinya, jangan sampai hal tersebut mencegah anda untuk membeli jenis koi yang anda suka.
link terkait :
http://aqilakoi.blogspot.com/2013/10/sizaloe-aqila-koi.html
http://aqilakoi.blogspot.com/2013/09/suplemen-pakan.html
http://aqilakoi.blogspot.com/2013/09/aplikasi-suplemen-pakan.html
http://aqilakoi.blogspot.com/2013/09/my-pond-koi_21.html
No comments:
Post a Comment